Saturday, August 25, 2012

[FF] ∞ Love Story (♬ Can U Smile -story one)-Chapter2


Title : ∞ Love Story- Kisah cinta yang tidak terbatas ( Can U Smile- Story One)
Author : ccha0408
Cast :
-          Lee SungJong (Infinite)
-          Ahn Seul Ah a.k.a ccha0408
Other Cast :
-          Other Infinite member (Flower Boys’ Club)
-          Shim Rinra a.k.a Sherin Nurhafidza Ahmad – as Seul Ah’s Friend
-          Han Seoyoung a.k.a Annisa Sekar Arum – as Seul Ah’s Friend
-          Ahn Seung Hoon a.k.a M. Daffa YF – as Seul Ah’s Brother
Rating : 13+ , 15+
Genre : Friendship, Romance
Length : Chaptered, 1 - ???
Disclaimer : Ahn Seul Ah itu saya, Shim Rinra itu teman saya, Seoyoung Juga teman saya, Seung Hoon itu (anggap aja) namdongsaeng saya, INFINITE member itu juga milik saya, sisanya milik Allah SWT
Note : Akhirnyaaaaaa… selesai juga Chapter Satu yaaaaa… Setelah bekerja keras mikirin alur ceritanya, akhirnya selesai jugaaa… Enjoy guys!!!
Chapter 1
A
hn Seul Ah menatap kosong keluar jendela. Sudah 2 jam ia mendengarkan Park Seongsaengnim, tetapi tak ada satupun kata-kata Park Seongsaengnim yang menempel di otaknya. Menurutnya, apa yang ia pikirkan sekarang jauh lebih penting di banding semua perkataan Park Seongsaengnim siang itu. “Seul Ah-ssi, Ahn Seul Ah?” ucap Park Seongsaengnim. Seul Ah tak menyadari perkataan gurunya itu. Seoyoung pun akhirnya menepuk bahu temannya yang sedang melamun itu. “Hmmm… Mwo hae?” ucap Seul Ah sedikit galak. Seoyoung memberi isyarat untuk menoleh kepada Park Seongsaengnim. “Kau sedang apa Seul Ah?” Tanya Park Songsaengnim.Seul Ah tersentak dan menjawab sedikit terbata “Tidak ada, Songsaengnim”

Bel tiba-tiba bordering dan otomatis semua murid bersorak kegirangan. “Cukup sekian pelajarannya hari ini. Kalian boleh pulang” ucap Park Songsaengnim, lalu pergi meninggalkan kelas. “Kau mau ikut kami ke noraebang (tempat karaoke) tidak?” ucap Jiyeon sambil menepuk Pundak Seul Ah pelan. “Aku tidak bisa” ucap Seul Ah datar. “Wae?” Tanya Jiyeon. “Alasan pribadi” ucap Seul Ah sambil pergi meninggalkan Jiyeon yang bingung dengan sikap Seul Ah seharian ini.
                                                                             ***
Seul Ah berjalan menyusuri jalan di kota Seoul sendirian. Tak biasanya ia pulang sambil berjalan kaki, namun hari ini malah kakinya yang menuntunnya untuk menyusuri jalan ini. Seul Ah hanya menatap datar jalanan yang ia lalui. Harusnya tadi ia mengikuti Jiyeon untuk menghibur hatinya. Namun apa daya di mood yang sedang naik turun ini, ia akan sering marah-marah kalaupun menghibur diri secara terpaksa. Ia menatap jam tangannya. Masih pukul 13.30 gumamnya.  Kalau ia pulang saat ini juga, ia tentunya akan merasa kesepian. Eomma sedang pergi, Appa masih kerja, Nae namdongsaeng juga masih mengikuti bimbel, lalu, aku harus apa? Pikirnya.  Akhirnya Seul Ah memutuskan untuk pergi ke toko buku. Di sanalah tempatnya melampiaskan semua perasaannya, rasa  sedih, senang, marah, walaupun sebal. Entah mengapa, perasaannya kali ini lebih buruk dari hari-hari yang lain. Maka ia memutarkan arah langkahnya menuju toko buku.
                                                                            ***
Sepertinya ada sesuatu yang aneh, pikir Seul Ah. Ia melirik kearah sepatunya. Tenyata talinyalah yang membuat segala sesuatunya jadi terasa aneh. Sebentar lagi juga sampai, Ucap Seul Ah lalu menghela napas panjang.

Entah ada yang menginjak tali sepatunya atau ia sendiri yang menginjaknya, tiba-tiba Seul Ah kehilangan keseimbangan tubuh. Seul Ah jatuh tersungkur, namun tubuhnya tidak langsung mengenai tanah. Ia mengangkat kepalanya, dan menatap namja yang berada dibawahnya. Seul Ah pun tak menyadari jarak antara wajahnya dengan namja itu. Seul Ah dan Namja itu sama-sama bingung, mencerna apa yang terjadi.
Seul Ah yang pertama kali menyadari apa yang terjadi, langsung bangun dan membersihkan roknya yang sedikit kotor. Namja itu hendak membantunya, namun Seul Ah menolaknya. Keduanya sama-sama canggung, tak tahu harus berbuat apa.

“Kalau jalan, lihat-lihat…” ucap Seul Ah memecah keheningan. Namja itu tersadar, lalu membungkuk 90⁰ kearah Seul Ah. “Mianhamnida… Mianhamnida” ucapnya dengan penuh penyesalan. “Lupakan…” ucap Seul Ah datar, lalu pergi meninggalkan Namja yang masih memberikan tanda Tanya besar.
                                                                           ***
L
ee Sungjong memutuskan untuk berkeliling di sekitar kota Seoul. Baru  beberapa hari ia pindah ke seoul, namun rasanya ia sudah sangat mengenal kota ini. “Eomma, aku mau keluar sebentar…” ucap Sungjong yang kini sedang mengenakan sepatu sneakers-nya. “Mau kemana?” Tanya eomma-nya yang berada di ruang terngah. “Berkeliling saja, ingin cari udara segar.” Ucap Sungjong. “ Baiklah, hati-hati” ucap eomma-nya mengijinkan.

Lee Sungjong menarik napasnya sepanjang mungkin. “Udaranya… Segar…” ucapnya. Ia lalu mengamati seisi taman yang sedang ia kunjungi, lalu merogoh sakunya, mencari sesuatu. “Myungsoo Hyung sibuk tidak yaa?” gumamnya ketika membuka handphone-nya mencari kontak yang bisa dihubungi.
Hyung sedang sibuk tidak? Aku sedang berjalan-jalan
Ia selesai mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya, lalu menunggu jawaban dari Myungsoo. Tak lama handphone itu berdering tandanya ada pesan yang masuk. Ia mengeceknya. Dari Myungsoo.
Aku tak bisa, aku sibuk. Kau berjalan-jalan lah sendiri.
Cukup singkat, dan mudah dimengerti. Ia tidak bisa, sedang sibuk. Itu kata-kata yang berputar-putar di benaknya saat itu.
Baiklah kalau hyung sibuk, aku akan berjalan-jalan sendiri. Fighting Hyung!!
Ketiknya, lalu kembali mencari kontak yang hendak ia hubungi. Tiba-tiba…

GUBRAAAAAAAAAK…

Sungjong menabrak seorang yeoja yang sepertinya baru saja pulang sekolah, atau yang lebih tepat yeoja itu yang menabrak Sungjong. Mereka jatuh terjembab ke tanah secara bersamaan, bahkan dalam waktu, tempat dan arah yang bersamaan. Yeoja itu menimpa badan Sungjong, dan wajahnya hanya berjarak beberapa centi dari wajah Sungjong. Sungjong mencerna apa yang sedang terjadi, bahkan tidak mengerti apa yang sedang terjadi diantara mereka. Gadis itulah yang kemudian tersadar terlebih dahulu, bangun, lalu membersihkan roknya. Sungjong lalu bangun dan membantu gadis itu membersihkan roknya yang sedikit kotor. “Tak perlu” ucapnya datar. Akhirnya sungjongpun akhirnya menunduk, tak tahu harus berbuat apa.
“Kalau jalan, lihat-lihat…” ucap yeoja itu memecah keheningan. Sungjong yang mendengar suara yeoja itu tersadar dari lamunannya. “Mianhamnida… Mianhamnida…” ucap Sungjong merasa bersalah yang juga dibarengi oleh membukuk 90⁰ kearah yeoja itu. “Lupakan” ucap yeoja itu tiba-tiba, lalu meninggalkannya. Sungjong hanya menatap yeoja itu dengan tanda Tanya besar.

“Hyung, ini handphone mu… tadi terjatuh…” ucap seorang bocah laki-laki sambil menyodorkan handphone sungjong yang sebelumnya terjatuh. Sungjong mengalihkan pandangannya, lalu menatap anak kecil itu dengan senyum mengembang diwajahnya. “Gomawo” ucap Sungjong sambil mengusap kepala bocah laki-laki itu. “Ne, cheon… aku pergi dulu ya hyung…” ucap bocah laki-laki itu seraya melambaikan tangannya. “Hati-hati ya…” ucap  Sungjong sambil membalas lambaian tangan itu. Setelah bocah laki-laki itu menghilang, Sungjong memutarkan badannya, hendak kembali kerumah.
Ia jadi tidak bersemangat akibat insiden tadi.
***TO BE CONTINUED***
Kyaaaaaaaaaaaaaaa~ Fanfictnya masih aneh yaaaaaaaaaa??? Tapi masih lumayan kan buat pemula seperti saya? Haha, saya gak berharap lebih tapi yang terpenting semoga para readers suka :D
Kalau boleh cerita jujur, saya itu orangnya gak kaya Ahn Seul Ah disini. Saya orangnya gak jutek-jutek amat sih, tapi kalau ke orang yang baru kenal, saya biasanya diem aja. Tanpa senyum, tanpa ekspresi ramah x)) tapi kalau yang udah kenal saya lebih deket, saya itu orangnya rame banget. Makanya, pas saya ngasih tau sifat “Ahn Seul Ah” di FF ini, yang pendiem, kalem, dingin, terus juga akhirnya terkesan sedikit angkuh karena sifat-sifatnya, si admin (Shim Rinra) langsung bengong layaknya Gikwang lagi lewat *suaminya si admin, kalo mau protes ke si adminnya aja, jangan ke author, OK?*
Kok saya jadi curhat ya? Saya emang asli beda banget di dunia nyata dan di dunia maya. Bedanya jauh banget lagi. Kalau gak percaya, silahkan kita ngobrol lebih lanjut di twitter atau facebook. Bisa mention di @ccha0408 atau kirim wall di Taqiyyah Salma Nabilah. Jangan lupa juga comment yang banyak, bisa mention atau nge-wall di alamat yang tadi udah author kasih *jangan dijadiin alamat palsu ya, author males duet sama ayu ting-ting* dipuas-puas sin biar Author jadi tambah pengalaman. So, See you in the next Chapter!!!

No comments:

Post a Comment