Title : ∞ Love Story- Kisah cinta yang
tidak terbatas (♬Love
U Like U – Story Two)
Author : ccha0408
Cast :
-
Shim Rinra
-
Kim Myung Soo a.k.a L
Other Cast :
-
Other Infinite Member – Myung Soo’s friends
-
Ahn Seul Ah a.k.a ccha0408 – Myung Soo &
Rinra’s friends
-
Han Seoyoung – Rinra’s friends
Rating : 15+
Genre :
Friendship, Romance
Length :
Chaptered, series, 1 - ???
Note : Jujur,
abis nulis prolognya, saya langsung pengen banget nulis ceritanya… makanya saya
jadicepet-cepet nulis ceritanya… *mananya lagi L kan mau ultah pas saya
buatnya* maka dari itu saya langsung semangat bikinnya… dibaca yaaaa… udah gitu
jangan lupa comment! *kalo ga comment ntar author jitak *
Chapter 1
S
|
him Rinra memandang sekolah barunya. Setelah memperhatikan
sesaat, akhirnya Rinra memutuskan untuk memasuki sekolah itu. Haruskah ia
menjadi murid baru disini? Belum juga genap seminggu setelah kepindahannya ke
seoul, tetapi, orang tuanya langsung mendaftarkannya untuk bersekolah disekolah
ini. Baiklah, ini memang keputusan orang tuanya, jadi lebih baik ia
mengikutinya saja.
Bukannya Rinra tidak membawa bekal apapun dari sekolahnya
yang terdahulu, tentu saja Rinra memiliki bakat yang sangat unik, ia adalah
gitaris solo wanita terbaik dari Daegu. Ia selalu mewakili sekolahnya untuk
mengikuti lomba di luar sekolah, ataupun luar kota. Namun ini tidak pernah
membuatnya pindah sekolah, Seperti saat ini. Ia pun akhirnya menjadi murid baru
di sekolah ini karena prestasinya tersebut. Tanpanya, ia takkan bisa bisa masuk
sekolah yang sangat bagus ini, bahkan sepertinya terbaik dikota Seoul.
Bel sekolah berbunyi, dan akhirnya Rinra berlari mencari
kelasnya. Ia bahkan lupa untuk bertanya kepada ibunya, dimana kelasnya berada.
Namun salahnya sendiri tidak ikut ke sekolah ketika orangtuanya
mendaftarkannya. Rinra terdiam lalu mengecek hanphonenya. Jangan lupa, kau harus masuk ke kelas 1-3 tulis ibunya disebuah
pesan singkat yang tepampang di layar handphonenya. Ia mundur beberapa langkah
ketika hendak memasukkan handphone-nya ke dalam saku, namun, betapa tidak
beruntungnya ia pagi ini, seseorang di belakangnya tidak sengaja tertabrak
olehnya. Ia seorang namja. Namja itu menunduk sesaat lalu melanjutkan
langkahnya. “Jeogiyo…” ucap Rinra kepada namja itu. Namja itu hanya
menghentikan langkahnya, tanpa menatap Rinra. “Dimana kelas 1-3?” Tanya Rinra. “Lurus
dari sini, lalu, berbeloklah kearah kanan.” Jawab namja itu, tanpa melirik
kepada Rinra. “Gamsahamnida…” ucap Rinra lalu membungkuk, dan namja itu
langsung pergi tanpa berkata-kata. Rinra pun tak ingin menambah perkara lagi.
Maka bergegaslah ia berjalan kekelasnya sesuai arahan namja tadi.
***
“Annyeonghaseyo… Choneun Shim Rinra Imnida… Bangapseumnida…”
ucap Rinra memperkenalkan diri di depan kelas. “Baiklah sekarang pilihlah
tempat dudukmu.” Ucap Park Seonsaeng. “Baiklah, seonsaengnim.” Ucap Rinra lalu
duduk dibangku nomor dua terdepan. Seorang yeoja disampingnya kini tersenyum
penuh arti. “Annyeong, namaku Hyunji… Lengkapnya Lee Hyunji. Kita bisa menjadi teman”
ucap yeoja tersebut. “Aku Rinra, senang berkenalan denganmu.” Ucap Rinra sopan.
“Tak perlu formal lah kepadaku… kita seumuran bukan?” ucap yeoja bernama Hyunji
itu riang. “Baiklah,” ucap Rinra. Kejadian ini tentu saja membuatnya merindukan
teman-teman lamanya. Teman-teman yang selalu ada disampingnya ketika suka
maupun duka. Ia harap Hyunji dapat membuatnya dapat beradaptasi dengan baik di
sekolah ini. “Semoga kau menyukai sekolah ini. Akan ku ceritakan tentang
sekolah ini agar kau tambah menyukainya…” ucap Hyunji membuyarkan lamunan
Rinra. “Baiklah, tapi Park Seonsaengnim mengajar pelajaran apa?” Tanya Rinra. “Matematika.
Ayo kita siapkan bukunya!” ucap Hyunji sambil mencari buku Matematika di dalam
tasnya. “Matematika? Aku sangat membenci pelajaran matematika…” desah Rinra.
“Sssstt.. sebenarnya aku juga membenci pelajaran matematika. Tapi apakah kau
tahu, kkoch minam di sekolah ini kan sangat pintar pelajaran matematika. Aku
selalu ingin menjadi sama sepertinya…” gurau Hyunji. “Kkoch minam? Memangnya
disini ada seorang flower boy?” Tanya Rinra bingung. “Tentu saja! Namanya Kim
Myung Soo, dan ia sekarang duduk di kelas 3-7. Kau tahu? ia sangaaaaat tampan…
Selain tampan, ia juga piawai bermain gitar. Sungguh, orang tuanya sangat
beruntung memiliki anak yang sempurna sepertinya!” ucap Hyunji dengan semangat.
“Bisa bermain gitar? Ia masuk klub seni music?” Tanya Rinra yang langsung
disambut anggukan oleh Hyunji. “Kalau begitu, ia pasti akan menjadi
partner-ku…” ucap Rinra. “Hey, jangan berhayal terlalu tinggi. Namja ini sangat
sulit di dekati, apalagi, diajak berteman oleh yeoja. Sudah banyak korban yang
berjatuhan karenanya…” ucap Hyunji. “Korban?” ucap Rinra sedikit takut.
“Maksudku banyak yeoja yang gagal menjadi temannya, terutama menjadi yeojachingu-nya…”
ucap Hyunji. “Oooh” ucap Rinra pelan. “Shim Rinra-ssi, Lee Hyunji-ssi… apa yang
sedang kalian bicarakan?” Tanya Park seonsaeng yang langsung di sambut ekspresi
kaget Rinra dan Hyunji. “Annieyo…” ucap Rinra malu. Baru juga beberapa menit yang
lalu ia memasuki kelas ini sebagai murid baru, tetapi beberapa menit kemudian
ia sudah membuat kelas terganggu. “Baiklah, kalau tidak ada apa-apa lagi, mari
kita lanjutkan pelajarannya.” Ucap Park seonsaeng.
***
“Ceritakan lagi padaku tentang flower boy itu!” pinta Rinra
kepada Hyunji. “Dia─” belum
juga selesai berbicara, tiba-tiba, lautan manusia didepannya terbelah menjadi
dua bagian, bagaikan laut merah yang dibelah oleh nabi musa. Seketika kafetaria
berubah menjadi riuh, ramai karena diteriaki oleh para siswi yang sedang
berbaris rapi mempersilahkan lima orang namja berjalan di jalan yang sengaja
dipersiapkan oleh para siswi. Kelima namja itu adalah Lee Sungjong, Kim
Myungsoo, Nam Woohyun, Lee Howon, dan Lee Sungyeol.
“Ada apa ini?” Tanya rinra bingung yang membuat Hyunji
tersadar dari lamunannya. “Ia sedang lewat” ujar Hyunji singkat, yang membuat
Rinra berpikir. “Maksudmu Kim Myungsoo?” Tanya rinra polos. “Sssstttt… Kau
harus menambahkan kata Sunbaenim atau Oppa dibelakang namanya!” seru Hyunji.
“Ohhh, mianhae” ucap Rinra sedikit lemas. “Tapi, kalau ia sedang lewat, ia yang
mana? Ada lima namja yang sedang lewat tuh” ucap Rinra. “Ummmm…” gumam Hyunji,
sambil memperhatikan kelima namja yang sedang lewat. “Namja kedua dari kiri,
disebelah kanan-nya Lee Sungjong Sunbae.” Jelas Hyunji. “Lee Sungjong… Sunbae?
Yang mana?” ucap Rinra polos. Hyunji mengelus dada-nya. Baru kali ini ia
berhadapan dengan seorang yeoja yang sudah duduk dikelas 1 SMA masih sepolos
ini. Dia memang polos apa telat mikir
sih? Ujar Hyunji dalam hati, lalu melanjutkan kalimatnya, yang tentu saja
diucapkan di dalam hatinya Ini wajar, dia
masih belum mengenal siapapun disini. Ia masih baru beberapa jam yang lalu
pindah ke sekolah ini…
“Hey, katamu namja kedua dari kiri kan?” Tanya Rinra yang
sepertinya baru saja mengerti ucapan Hyunji. “Ne” jawab Hyunji singkat.
“Sepertinya aku sudah bertemu dengannya, bahkan berbicara dengannya” ucap
Rinra, sambil mengingat-ingat kejadian tadi pagi. Hyunji berusaha mencerna
ucapan Rinra, lalu berpikir sejenak.
“MWO?!”
***TO BE CONTINUED***
Kalau boleh buka aib, Shim Rinra ini emang aslinya telmi.
Minta diceritain, tapi kalo diceritain bakan minta diceritain lagi gara-gara
gak nyimak. Beberapa menit kemudian, baru inget apa yang udah diceritain *bentar
lagi author kayanya mau di dorong ke jurang sama si admin* tapi jujur ya, seru
aja bikin cerita anak polos *polos apa telmi ya?* kaya gini abisnya emang
aslinya kaya begini -____-v
Sudahlah jangan ngomongin si admin, ntar author beneran di
dorongin ke jurang *soalnya di belakang sekolah beneran ada jurang ㅠ^ㅠ buseeet serem banget ya tuh sekolah* lagian dosa ngomongin
orang apa lagi orang kaya si admin… *digetok pake sepatu sama si admin*
sudahlah… kan tadi di pertama udah janji sama author bakal comment, apa lagi
kalau author punya banyak salah, di chapter yang pertama ini… gak usah disini
juga gak apa-apa, bisa mention di @ccha0408
atau kirim wall di Taqiyyah
Salma Nabilah . kalau mau follow si Shim Rinra, author gak
larang kok, bisa follow @0330sherin_ *dia buka Inspirit, tapi eLement* See you on the next Chapter!!!
No comments:
Post a Comment