Title : ∞ Love Story- Kisah cinta yang
tidak terbatas (♬Love
U Like U – Story Two)
Author : ccha0408
Cast :
-
Shim Rinra
-
Kim Myung Soo a.k.a L
Other Cast :
-
Other INFINITE members (Flower Boys’ Club)
-
Ahn Seul Ah a.k.a ccha0408 – Myung Soo &
Rinra’s friends
-
Han Seoyoung a.k.a Annisa Sekar Arum– Rinra’s
friends
Rating : 13+, 15+
Genre :
Friendship, Romance
Length : Chaptered,
1 - ???
Disclaimer : Shim
Rinra itu temen saya, Han Seoyoung juga, Ahn Seul Ah itu saya, INFNITE
member itu punya saya, sisanya milik Allah SWT
Note : Sumpah,
ini kayanya saya pengen banget dan niat banget nulis FF ini, ntah kenapa
*mungkin karena Cast utamanya Myungsoo kali ya?* dan berdasarkan paksaan *bukan
dorongan* dari Shim Rinra, a.k.a si admin, saya jadi buru-buru nyelesaiin. Hope
You Like it guys!
Chapter 2
K
|
im yung Soo memasuki kafetaria bersama keempat temannya, Lee
Sungjong, Nam Woohyun, Lee Howon, dan Lee Sungyeol. Seketika, kafetaria yang
sebelumnya sudah ramai, bertambah ramai ketika mereka berlima memasukinya. Para
siswi lansung berteriak hirsteris bak seorang bintang sedang melewati Kafetaria.
“LEE SUNGYEOL!!” “NAM WOOHYUN!!!” “KIM MYUNGSOO!!!” “LEE HOWON!!!” “LEE
SUNGJONG!!!” Sahut beberapa gadis histeris sambil terus meneriaki nama mereka
berlima. Namun tiba-tiba mata Myungsoo tertuju kepada seorang gadis. Gadis yang
tidak histeris seperti siswi lainnya. Tapi rasanya ia pernah bertemu dengannya,
tapi entah dimana. “Myungsoo-ah, kita duduk disini.” Ucap Woohyun. Merekapun
akhirnya duduk di tempat duduk yang ditunjuk Woohyun. “Tumben sekali, mereka
berdua tidak kemari ada apa?” ucap Howon yang lebih terdengar sebagai
pertanyaan. “Maksudmu, Sunggyu Hyung dan Dongwoo Hyung bukan?” Tanya Sungjong
polos. “Ne, tumben juga otak mu jalan. Haha” ucap Howon. “Sunggyu Hyung bilang
mereka akan datang sedikit terlambat, memang begitulah mereka…” Ucap Woohyun,
lalu menghela napas panjang. Karena melihat sesuatu yang janggal pada Myungsoo,
Sungyeol langsung saja membuka mulutnya, “Kau memperhatikan apa Myungsoo-ah?”.
Sungjong pun yang melihat kejanggalan Myungsoo lalu melirik ke tempat yang
Myungsoo perhatikan. “Hyung, kau melirik para yeoja itu, apa kau menyukai salah
satunya yaaa? Ayo jujur…?” Ucap Sungjong penuh dengan rasa ingin tahu. “Ahh, anni…”
ucap Myungsoo kaget. “Kau suka pada salah satunya ya?” Ucap Woohyun dengan
penasaran. “Shikkeureo!” Seru Myungsoo. “Kok malah berseru? Berarti benar dong
kau suka salah satunya…” ucap Howon penuh dengan rasa jahil. “Aish, Kalian
ini!” umpat Myungsoo, lalu beralih memandang kearah luar jendela, sambil
mendengarkan music.
Tiba-tiba, Meja kafetaria yang di tempati Kelima Flower boy
itu seperti di pukul oleh sesorang dengan sangat keras. Kelimanya langsung
terkejut, lalu menoleh kearah suara tadi secara bersamaan. “DONGWOO HYUNG?!”
Seru kelimanya dengan kaget. “Hehe, aku terlambat, maaf ya..” Ucap Dongwoo
dengan senyum tanpa dosanya. “Ahh Hyung ini, setiap hari rasanya selalu
terlambat.” Ucap Sungjong dengan polos. “Ngomong-ngomong, mana Sunggyu Hyung?” Tanya
Woohyun. “Tuh” ucap Dongwoo singakat, sambil menunjuk namja yang sedang berlari
kearah mereka. Dan benar saja,namja itu memang Sunggyu. “Dongwoo-ah, kenapa kau
cepat sekali? Aku sampai sulit sekali mengejarmu!” Seru Sunggyu yang nampaknya
sangat kelelahan mengejar Dongwoo. “Ahahaha, ya~ kau kalah” Ucap Dongwoo sambil
tertawa puas. “Ahhh Hyung ini, sudah dewasa, masih saja kekanak-kanakan” ucap
Myungsoo datar. “Apa katamu Myungsoo? Aku tidak mendengarnya.” Ucap Sunggyu
yang masih mengatur nafasnya. “Lupakan”
***
“Kau tadi melihatnya kan?” ucap Hyunji dengan antusias.
“Apanya yang aku lihat?” ucap Rinra
dengan polosnya. “Kim Myungsoo Oppa!! Heyhey, dari tadi kau
memperhatikannya tidak?!” ucap Hyunji sedikit kesal. “Oooh, itu. Iya aku
melihatnya.” Ucap Rinra yang sepertinya baru menyadari perkataan Hyunji. “Dia
sangat keren kan? Aiiiih… sungguh beruntung sekali siapapun yang menjadi
yeojachingu-nya!” ucap Hyunji, yang pikirannya penuh dengan gurauan.
“Rinra, nanti saat pulang sekolah, kau di suruh keruang
music oleh Jung Seongshin ke Ruang Musik” Ucap Jae Won, memotong pembicaraan
Hyunji dan Rinra. “Jung Seongshin?” ucap Rinra sedikit bingung. “Pembina klub
music disini.” Ucap Jae Won memperjelas. “Oooh” Rinra mengannguk pelan.
***
S
|
him Rinra memperhatikan setiap ruang-ruang yang ia lewati
dengan seksama. Sudah lima belas menit ia keluar kelas setelah bel pulang
berbunyi dan bemaksud untuk menemui Jung Seongshin, Pembina klub Music yang
memanggilnya untuk keruang music, namun tak kunjung juga ia menemukan Ruang
Music. Jangankan bertemu Jung Seongshin,
menemukan ruang music juga tidak, gumam Rinra.
Secara tidak sengaja, sebuah permainan gitar akustik yang
indah ditangkap oleh Rinra yang masih kebingungan mencari ruang music. Suara ini, suara gitar akustik kan? Suaranya
bahkan lebih merdu dibandingkan permainan gitarku… gumam Rinra. Bermaksud
untuk mencari tahu asal sura gitar akustik itu, Rinra pun tanpa sengaja mendekati
suatu ruangan yang bisa dikatakan sepi, karena tidak banyak orang yang berada
disana. Hanya Seorang namja yang sedang terpaku memainkan gitar akustiknya.
Rinra hanya memperhatikan permainan gitar namja tersebut sambil terhanyut dalam
lagu yang dimainkan tersebut. Sambil terus memainkan gitarnya, namja itu bahkan
tidak menyadari kehadiran Rinra yang ikut terhanyut dalam permainan gitarnya.
Permainannya yang lembut, membuat semua orang lupa apa yang sedang mereka
lakukan dan apa yang akan dilakukan.
Lagu selesai dimainkan, dan namja itu mengangkat wajahnya
yang sedari tadi terpaku pada senar- senar gitar yang ia petik. Secara Refleks,
Rinra menepuk tangannya untuk memberikan selamat atas permainan gitarnya yang
indah, lalu menyadari apa yang ia lakukan, dan bersebunyi di balik pintu yang
sedari tadi digunakannyasebagai tiang untuk menyandarkan tubuhnya. Aish, Babo! Kenapa aku tiba-tiba menepuk
tanganku? Bisa-bisa dia mengetahui keberadaanku yang sedari tadi
memperhatikannya bermain gitar. Aish, Babo! Babo! Babo! Batin Rinra yang
mulai memukuli kepalanya sendiri karena merasa bodoh.
Namja itu mendengar suara tepuk tangan dari arah pintu, dan
bermaksud untuk melihat siapa yang memberikan tepuk tangan itu. Bukan bermaksud
untuk berterima kasih, tetapi, ia merasa kesal karena ada seseorang yang tanpa
izin mendengarkan permainan gitarnya. Namja itu berjalan mendekat kearah pintu,
dan berjalan lebih mendekat. Ia yakin ini pasti bukan salah satu teman
dekatnnya, kalaupun itu salah satu dari teman dekatnya, pasti orang itu
langsung masuk tanpa ragu-ragu. Ia tidak suka orang lain melihat permainan
gitarnya, walaupun hampir semua orang mengagumi permainanya, namun ia rasa
permainannya itu masih belum layak di perdengarkan kepada semua orang terutama
orang asing yang belum tentu ia kenal.
Seorang yeoja bersembunyi dibalik pintu sambil memukuli
kepalanya, frustasi. “Hey, kenapa kau memukuli kepalamu?” Tanya namja itu
dingin. “Animida” ucap Rinra yang baru meyadari
kehadiran namja pemain gitar tersebut.
“Kau kan yang tadi bertepuk tangan?” Tanya namja itu dingin “N…n… ne..”
jawab Rinra tergagap. “Ada apa kau disini? Ingin menguntitku?!” seru namja itu
. Rinra terlonjak kaget. “A…a…anni… Aku tidak bermaksud untuk melakukannya.”
Jawab Rinra yang masih tergagap. “Lalu Apa?!” Tanya namja itu lagi, yang
membuat Rinra terlonjak kaget, lagi. “A…a…aku…” ucap terpatah-patah. “Aku
Apa?!” seru namja tadi, yang sepertinya sangat kesal dengan Rinra. “A… aku
mencari Ruang Musik…” Rinra cepat-cepat menyelesaikan kata-katanya, takut namja
itu berseru lagi. “Kau bodoh? Kau punya otak tidak sih sehingga bisa masuk ke
sekolah ini? Kau tidak baca papan nama ruangan ini?!” Tanya namja itu. Rinra
lalu membaca papan nama ruangan itu. Ruang Musik. “Nah, sudah baca, sekarang
kenapa kau kesini?” lanjut namja itu. “Aku… ingin bertemu Jung Seongshin…”
jawab Rinra. “Cih, Hanya itu?” namja itu tersenyum meremehkan. Rinra hanya
mengangguk pelan. Namja itu lalu mengeluarkan Handphonenya, lalu menekan
beberapa nomor. Selagi namja itu bertelepon, Rinra membaca nama namja itu,
Kim… Myung… Soo…
***TO BE CONTINUED***
Hahahaha, mungkin ada beberapa keanehan dalam cerita diatas.
Terutama part-nya INFINITE dan L. INFINITE itu adalah sekumpulan flower boy
yang digilai para siswi karena parasnya yang rupawan *cakep gitu maksudnya*
nah, L itu termasuk yang salah satu flower boy paling digilai para siswi karena
selain parasnya yang tampan, ia juga piawai bermai gitar dan photography *ini
mah udah jadi rahasia umumnya inspirit kali ya* dan INFINITE itu ceritanya satu
sekolah, jadi merekapun kompak banget.
Nah, si Shim Rinra yang tulalit ini *aduh author beneran di
dorongin ke jurang nihh, tapi tenang aja, author punya senjata DEATH NOTE! Jadi sebelum diceburin ke jurang author tulis
dulu nama Rinra di death note –death notenya minjem sama L- ßkorban
kebanyakan nonton Death Note, fantasinya jadi berlebihan* masih aja tulalit,
kayanya gak bakal hapal L meskipun satu sekolah *kali ini kepala author dijitak
pake sepatu sama Rinra,soalnya dia takut namanya ditulis di death note sama
author* abisnya tau sendirikan, di chapter pertama, Rinra udah pernah tabrakan
sama L, terus ketemu di kafetaria, sekarang diruang music ketemu, masih aja gak
inget… Nah part yang L-nya itu berseru, itu akibat saya nonton Shut Up Flower
Boyband, abisnya Hyun Soo kerjaannya teriak-teriak mulu, saya aja sampe kaget
kalau dia teriak, serem banget abisnya, gak biasa liat dia teriak-terak gitu…
tapi notenya adalah, saya gak nyetak cerita Shut Up Flower Boyband, dan disini
juga L itu gitaris akustik solo, bukan band.
Ahahaha, nanti juga para Readers tau sendirilah kelanjutan
ceritanya, nahh, sekarang saatnya comment… bisa juga gak disini, bisa mention
author di @ccha0408 atau @Alltaq1999 bisa juga kirim
wall di Taqiyyah SalmaNabilah . Mau follow Shim Rinra? Silahkan Follow Shim Rinra di @0330sherin_ *tapi kalau
ngefollow rinra, jangan lupa follow author, sama author pasti langsung di
follback*. so, see you on the next Chapter~ Hoe you enjoy it guys!!!
Huahh...
ReplyDeletebkin pnasaran ^^
gk kbyang deh psti aku betah bgt diskolah klo ada Flower Boy smacam INFINITE
JGn klamaan yh lanjutannya tthor ^^y